Total Tayangan Halaman

Kamis, 31 Maret 2011

Kaharuddin Anwar

My Photo

Kaharuddin Anwar
Indonesia
Alamat: Jl. Andi Nohong No.51 , Panreng, Kec. Baranti, Kab. Sidrap, Sulawesi Selatan, Kode Pos 91652. YM:(dicky_pratamamx@yahoo.com) FB: (dicky_forex@yahoo.com) atau lewat telpon/sms di 0421-95048 / 081 353 64 9969 (Simpati) 081 998 36 9595 (XL)

View my complete profile
Friday, January 28, 2011
AYAM KETAWA (Sampel)


Harga Ayam Ketawa Rp 40 Juta per Ekor

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Basir Daud

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Harga ayam ketawa yang sudah malang-melintang di perlombaan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

"Pernah ada yang sampai laku Rp 35 juta sampai Rp 40 juta. Tapi kualitasnya sudah terjamin. Ketawanya maksimal," ujar salah seorang pengusaha ayam ketawa Balikpapan Purwansyah, Kamis (3/3/2011).

Ia menjelaskan, harga ayam ketawa sangat bergantung pada kualitas tawa ayam. Semakin sering mengeluarkan tawa yang berkualitas, harga semakin mahal.

Begitupun sebaliknya. "Yang penting ayam sering dilatih dan dijaga staminanya, agar tetap sehat," katanya

Editor: Yulis Sulistyawan | Sumber: Tribun Kaltim
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Ayam Ketawa Datangkan Keberuntungan

Pernahkah anda mendengar ayam bisa tertawa? Jika belum, datanglah ke Jalan Raya Kudus-Pati Km 6 Jekulo, Kudus, karena di tempat itu ada ayam jago yang suara kokoknya mirip orang ketawa.

Ayam tersebut milik Henny Purwatiningsih (Suara Merdeka, 6 Agustus 2010-Red). Henny , demikian perempuan itu biasa disapa, mendapatkan induk ayam ketawa dari Sulawesi, kemudian dia kembangbiakkan sendiri dan dalam jangka setahun jumlahnya sudah mencapai 20 ekor.

Ayam ketawa termasuk salah satu unggas yang dilindungi dan diyakini pemiliknya dapat mendatangkan hoki atau keberuntungan.

Bagaimana tidak mendatangkan hoki, harga seekor ayam ketawa dewasa Rp 10 juta. Bahkan yang menang kontes berkokok harganya bisa mencapai Rp 50 juta.
Harga yang anakan umur 10 hari sampai 15 hari saja sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu/ekor. Itulah soalnya, ayam ketawa yang semula keberadaannya hampir punah kini mulai merebak lagi, karena banyak orang yang menernaknya, sebagaimana ayam biasa.
Rp 10 Juta/Ekor Seperti halnya yang dilakoni Pulung Wahyu Nugroho, warga Mantrijeron, Yogyakarta. Dia mencoba mengembangbiakkan ayam ketawa.
Pulung berbekal sepasang ayam ketawa yang diperolehnya dari Makassar, kemudian dia tangkarkan di rumahnya, dan dalam tempo lima tahun usahanya itu berhasil.

Kini puluhan ekor ayam ketawa dimilikinya, dan banyak orang dari berbagai daerah datang membeli ayam tersebut.

Bandrol yang dipasang bervariasi, ayam ketawa yang berusia dua minggu sebesar Rp 500 ribu/ekor. Sedangkan yang dewasa sudah bisa berkokok, tergantung suara kokoknya. Jika suaranya bagus dan kokoknya mirip ketawa manusia harganya bisa mencapai Rp 10 juta/ekor.

Sebagaimana diketahui, habitat ayam ketawa berasal dari Kabupaten Sidrap, 183 km arah utara Makasar. Konon, ayam jenis ini hanya dipelihara di lingkungan Keraton Bugis, terutama kalangan bangsawan. Hal ini karena dapat mencitrakan status sosial bagi bangsawan tersebut.

Seiiring dengan perkembangan zaman dan sejalan dengan kebijakan yang ditempuh Pemerintah Sidrap agar populasi ayam ketawa tidak punah, maka masyarakat umum diperkenankan memelihara dan mengembangbiakkan ayam tersebut.

Atas upaya itu populasi unggas yang dilindungi itu dapat meningkat dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Makassar sendiri, Blitar, Madiun, Yogyakarta, juga Semarang.

Ayam ketawa ini memang mempunyai keunikan pada suaranya saat berkokok, yaitu pada durasi akhir kokoknya suaranya mirip orang ketawa.

Jika interval nada tawanya cepat disebut garatek, jika interval kokoknya lambat disebut gaga, sedangkan yang kokok tawanya mendayu-dayu dinamai dodo.
Ayam ini juga sering dikonteskan seni suara ketawanya. Sekali kontes jumlah pesertanya bisa mencapai 800-an ekor ayam.

Pada 27 September 2009 pernah digelar lomba ayam ketawa di Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang diikuti 455 peserta dan dihadiri ribuan penggemar ayam ketawa.
Mirip Penyanyi Memelihara ini ayam ketawa gampang-gampang susah. Gampang karena karakter ayam ini tak jauh berbeda dengan ayam lainnya. Makanannya pun tidak neka-neka, cukup diberi poer , jagung dan rajangan sawi hijau.

Sedangkan di habitat aslinya, di Bugis, pakan ayam ketawa dewasa banyak menggunakan gabah kering. Ini dimaksudkan untuk menyaringkan dan membeningkan bunyi kokoknya. Sebab gabah yang dimakan ayam tersebut dapat berfungsi sebagai korok tenggorok agar tidak gatal.

Susahnya, cara pemberian makan pun ada kiatnya tersendiri, yakni gabah kering direndam air dulu selama semalam.

Pada saat direndam biasanya gabah yang kosong akan mengambang, lalu gabah yang gabuk (tak berisi) itu dibuang.

Besoknya gabah yang direndam tadi setelah airnya dibuang kemudian disajikan untuk pakan ayam.

Selain itu, pemelihara juga harus rajin memberi vitamin dan vaksin ND, Kumoro dan AI agar tahan terhadap penyakit.

Terlebih pada perawatan anak ayam membutuhkan penanganan ekstra ketat, karena masa itu merupakan masa rentan anakan gampang terserang penyakit.
Sedangkan bagi ayam ketawa dewasa, pemilik harus rajin pula menyimak atau mendengarkan suara kokoknya, apakah bening atau serak. Jika serak harus segara mendapatkan perawatan.

”Pokoknya perawatan ayam ketawa dewasa mirip dengan perawatan terhadap artis penyanyi dalam menjaga pita suaranya agar tidak serak,” tutur Henny Purwatiningsih.
Ayam Betina Sementara itu ayam ketawa betina pada umumnya mempunyai kemampuan bertelur 11 sampai 13 butir dalam siklus sekali masa kawin.

Untuk menunjang masa kesuburan (masa bertelur) induk ayam ketawa harus banyak diberi makan poer dengan diselingi kacang hijau. Fungsi kacang hijau untuk meningkatkan daya tetas dan memproduksi telur lebih banyak.

Kiat untuk memperbanyak telur ayam ketawa dapat dilakukan dengan cara setelah semua telur ke luar 11-13 butir, pindahkan semua telur dan sisakan satu butir di tempat induk ayam itu bertelur.

Dengan demikian induk ayam itu akan bertelur lagi. Sedangkan telur-telur lainnya yang telah dipindahkan dari sarangnya kemudian dieramkan di inkubator hingga menetas

Sedangkan ciri-ciri anakan ayam ketawa yang bagus sudah dapat dideteksi pada usia 1,5 bulan, karena pada usia tersebut anakan ayam sudah mulai belajar berkokok. Suaranya hampir mirip dengan kokok ayam ketawa dewasa, namun dengan interval nada pendek dan kecil.

Ciri lainnya bentuk jengger bagian belakang menempel dengan tempurung kepala
Satu hal prinsip yang membedakan ayam ketawa dengan ayam biasa yaitu terletak pada pita suara. Pita suara ayam ketawa terputus-putus, pita tersebutlah yang membuat ayam ketawa saat berkokok seperti orang ketawa yakni khu-kru-khu-kha-kha-kha-kha-kha-kha.

Para penggemar dan penyayang ayam ketawa sebagian besar juga meyakini warna yang terdapat pada seekor ayam ketawa memiliki arti atau makna tersendiri yang kebanyakan dihubungkan dengan hoki.

Seperti ayam ketawa bercorak bakka, yaitu mempunyai dasar putih mengkilap dengan dihiasi warna dasar hitam, oranye, merah dan pada kaki hitam atau putih, mempunyai makna dapat mengembangkan harta pemiliknya.

Ada lagi yang bercorak ceppaga bolong yakni warna dasar hitam dengan dihiasi warna putih dan hitam ditambah bintik putih di badan sampai pangkal leher dengan kaki hitam mempunyai arti pemiliknya menyimpan banyak harta. (Moch Danny Fadly, dari berbagai sumber-12 )

Kamis, 24 Maret 2011

Potensi Memelihara Ayam Ketawa Usaha peternakan ayam selalu menyimpan potensi menjanjikan. Namun, jenis ayam yang saat ini digandrungi masyarakat Sidenreng Rappang (Sidrap), bukan ayam biasa, melainkan ayam ketawa. Ayam spesial ini disukai karena memiliki suara yang khas.Sepintas tidak ada perbedaan antara ayam ketawa dengan ayam jantan pada umumnya.Mulai dari warna serta karakternya. Kenapa disebut ayam ketawa? Sudah jelas karena ayam ini mengeluarkan suara atau kokok yang berbeda dengan ayam kebanyakan. Ayam ini mampu mengeluarkan suara yang unik, seperti orang sedang tertawa. Yang mendengarnya pun pasti akan ikut menertawakannya. Untuk jenis ayam ketawa unggulan, konon mampu menghasilkan suara selama hampir satu menit tanpa putus.Menurut legenda masyarakat Sidrap, ayam ini dahulu hanya dipelihara para bangsawan Bugis dan merupakan simbol status sosial. Itulah sebabnya mengapa jumlah ayam jenis ini masih terbilang langka. Untuk melestarikannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap kerap menggelar pameran dan perlombaan ayam ketawa agar masyarakat kian tertarik membudidayakannya. Terlebih keunikan suara ayam ini diyakini mampu mendatangkan berkah. bisnis ayam ketawa memiliki potensi yang luar biasa.Untuk ayam berusia tiga bulan saja, kata dia, harganya sudah bisa mencapai Rp 3 juta per ekor.Beda jika ayam ketawa unggulan atau sudah ikut kontes, harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. wowwww... sedikit demi sedikit peternak ayam ketawa ini udah mulai banyak dari hobby beternak ayam dan senang mendengar suara khasnya.Untuk memelihara ayam ketawa, kata dia, tidaklah sulit. Cukup diberi makan berupa jagung dan pur, serta vitamin. "Agar kualitas suara kokoknya semakin bagus dan semakin lama. Biar harganya pun ikut melangit. Tidak tanggung-tanggung ada saja yang mau membeli sampai harga Rp 25 juta, untuk kelas standar atau baru sekali ikut kontes," ungkapnya, Sabtu, 18 September. ayam ketawa biasa juga disebut ayam gaga. Dalam bahasa Bugis, disebut pula Manuk gaga yang artinya ayam tergagap-gagap.Penyebarannya mayoritas di wilayah Ajattapareng, seperti Parepare, Sidrap, Barru, dan Pinrang, kemudian meluas ke daerah Jawa. Khusus di Sidrap, daerah asal ayam ketawa ini sudah bisa ditemukan di seputaran wilayah Sidrap Selain melalui pameran dan perlombaan, demi menunjang pelestarian sekaligus pemasyarakatan jenis ayam langka ini, dibentuklah beberapa komunitas. Persatuan Pemerhati dan Pelestari Ayam Gaga Indonesia atau P3AGI. Kemudian Asosiasi Pencinta Ayam Gaga Indonesia (ASPAGIN), dan Pencinta Ayam Gaga Indonesia (PAGI). "Tentu upaya ini tidak akan berjalan maksimal tanpa melibatkan komunitas-komunitas tersebut. Terkhusus Pemkab Sidrap dan Pempropv Sulsel. Tidak kalah pentingnya, dibutuhkan perhatian khusus media. Sekarang ini beberapa petinggi daerah (khususnya di wilayah Ajattappareng) mulai menggandrungi memelihara ayam ketawa.Selain Bupati Sidrap, Rusdi Masse, Wali Kota Parepare, Mohammad Zain Katoe dan Bupati Enrekang, Latinro Latunrung, ada di antara petinggi daerah tersebut. Kendati ayam ketawa ini berasal dari Kabupaten Sidrap, namun kesadaran masyarakat untuk mengembangkannya masih terbilang minim.Padahal, beternak ayam gaga mampu mengembangkan p

Potensi Memelihara Ayam Ketawa
Usaha peternakan ayam selalu menyimpan potensi menjanjikan. Namun, jenis ayam yang saat ini digandrungi masyarakat Sidenreng Rappang (Sidrap), bukan ayam biasa, melainkan ayam ketawa. Ayam spesial ini disukai karena memiliki suara yang khas.Sepintas tidak ada perbedaan antara ayam ketawa dengan ayam jantan pada umumnya.Mulai dari warna serta karakternya. Kenapa disebut ayam ketawa? Sudah jelas karena ayam ini mengeluarkan suara atau kokok yang berbeda dengan ayam kebanyakan. Ayam ini mampu mengeluarkan suara yang unik, seperti orang sedang tertawa. Yang mendengarnya pun pasti akan ikut menertawakannya.


Untuk jenis ayam ketawa unggulan, konon mampu menghasilkan suara selama hampir satu menit tanpa putus.Menurut legenda masyarakat Sidrap, ayam ini dahulu hanya dipelihara para bangsawan Bugis dan merupakan simbol status sosial.
Itulah sebabnya mengapa jumlah ayam jenis ini masih terbilang langka.

Untuk melestarikannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap kerap menggelar pameran dan perlombaan ayam ketawa agar masyarakat kian tertarik membudidayakannya. Terlebih keunikan suara ayam ini diyakini mampu mendatangkan berkah.

bisnis ayam ketawa memiliki potensi yang luar biasa.Untuk ayam berusia tiga bulan saja, kata dia, harganya sudah bisa mencapai Rp 3 juta per ekor.Beda jika ayam ketawa unggulan atau sudah ikut kontes,
harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. wowwww...

sedikit demi sedikit peternak ayam ketawa ini udah mulai banyak dari hobby beternak ayam dan senang mendengar suara khasnya.Untuk memelihara ayam ketawa, kata dia, tidaklah sulit. Cukup diberi makan berupa jagung dan pur, serta vitamin.

"Agar kualitas suara kokoknya semakin bagus dan semakin lama. Biar harganya pun ikut melangit.
Tidak tanggung-tanggung ada saja yang mau membeli sampai harga Rp 25 juta, untuk kelas standar atau baru sekali ikut kontes," ungkapnya, Sabtu, 18 September.

ayam ketawa biasa juga disebut ayam gaga. Dalam bahasa Bugis, disebut pula Manuk gaga yang artinya ayam tergagap-gagap.Penyebarannya mayoritas di wilayah Ajattapareng, seperti Parepare, Sidrap, Barru, dan Pinrang, kemudian meluas ke daerah Jawa.

Khusus di Sidrap, daerah asal ayam ketawa ini sudah bisa ditemukan di seputaran wilayah Sidrap

Selain melalui pameran dan perlombaan, demi menunjang pelestarian sekaligus pemasyarakatan jenis ayam langka ini, dibentuklah beberapa komunitas. Persatuan Pemerhati dan Pelestari Ayam Gaga Indonesia atau P3AGI.
Kemudian Asosiasi Pencinta Ayam Gaga Indonesia (ASPAGIN), dan Pencinta Ayam Gaga Indonesia (PAGI).

"Tentu upaya ini tidak akan berjalan maksimal tanpa melibatkan komunitas-komunitas tersebut.
Terkhusus Pemkab Sidrap dan Pempropv Sulsel. Tidak kalah pentingnya, dibutuhkan perhatian khusus media. Sekarang ini beberapa petinggi daerah (khususnya di wilayah Ajattappareng) mulai menggandrungi memelihara ayam ketawa.Selain Bupati Sidrap, Rusdi Masse, Wali Kota Parepare, Mohammad Zain Katoe dan Bupati Enrekang, Latinro Latunrung, ada di antara petinggi daerah tersebut.

Kendati ayam ketawa ini berasal dari Kabupaten Sidrap, namun kesadaran masyarakat untuk mengembangkannya masih terbilang minim.Padahal, beternak ayam gaga mampu mengembangkan perekonomian masyarakat.Sama halnya di daerah Jawa, antara lain di Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Malang.

Per minggu permintaan ayam ketawa dari daerah Jawa terus mengalami peningkatan.harganya pun berfariasi Untuk per ekornya, ada yang mematok harga Rp 300 s/d 500 ribu dengan usia 10 hingga 15 hari.

Di daerah Jawa pengembangbiakan atau peternakan ayam ketawa kian meningkat. Bahkan para peternaknya sudah mampu meracik makanan serta vitamin khusus guna menjaga kualitas suara ayam ini.

Inilah yang menjadi kekhawatirkan. Tidak menutup kemungkinan, ayam istimewa ini akan punah di daerah asalnya," imbuhnya.

Adapun ayam ketawa yang digemari;

yakni Bakka atau ayam ketawa berwarna dasar putih mengkilap dengan dihiasi dasar hitam, orange, merah dan kaki hitam atau putih. Kemudian, Lappung, ayam ketawa berwarna dasar bulu hitam dengan merah hati dan mata putih.

Selanjutnya

Ceppaga, ayam ketawa dengan warna dasar hitam dihiasi bulu hitam dan putih, ditambah betuk putih di badan sampai pangkal leher serta kaki hitam. Kooro, ayam ketawa berwarna dasar hitam dengan dihiasi hijau atau putih dan kuning mengkilap, serta kaki kuning atau hitam.

jenis Ijo Buata. Ayam ketawa ini berwarna dasar hijau dihiasi merah, diselingi warna hitam disayap, serta kaki berwarna kuning. Bori Tase’, ayam ketawa berwarna dasar bulu merah dan dihiasibintik kuning keemasan.